Sharp Pink Pointer
Sharp Pink Pointer

Sabtu, 15 Desember 2018

Mengenal Cinta Sepenuhnya

Cinta lagi? :D 

Jangan tanya kenapa saya berminat sekali membahas hal yang satu ini karena, sebelum Anda bertanya saya akan memberitahukan alasannya lebih dulu. :)

Selain karena ada beberapa orang yang request, alasan lainnya adalah karena topik yang satu ini adalah pembahasan menarik sepanjang masa. Menapa sepanjang masa? Karena selama manusia masih merasa ingin bahagia, maka cinta akan selalu menjadi salah satu alasannya.

Baiklah, saya akan mencoba sedikit memberikan penjelasan terkait judul di atas. Semoga tulisan saya ini tidak membosankan ya.

Saya sudah menyinggung sedikit tentang cinta pada postingan sebelumnya. Tapi kali ini saya akan membahasnya secara universal. Tidak hanya cinta yang berkaitan dengan remaja atau mahasiswa saja.

Sebagian dari kita sangat pro sekali dengan cinta, sebagian lainnya beranggapan sebaliknya. Sebenarnya tidak ada yang salah dari masing-masing anggapan karena, tentu saja ada alasan dibalik anggapan-anggapan tersebut. 

Mereka yang sangat pro dengan cinta mungkin selama hidupnya telah terjalin hubungan yang sangat baik dengan kata cinta. Sebaliknya, mereka yang sangat kontra dengan cinta mungkin berulang kali atau bahkan sering terluka atau kecewa dengan hal yang satu ini. Tapi apakah alasan-alasan ini adalah realitas Atau hanya sekedar anggapan saja?

Sebelum membahas terlalu jauh ada baiknya kita pahami terlebih dahulu mengenai makna dari kata "Cinta". Masing-masing individu memiliki pemahaman berbeda mengenai makna dari kata ini. Dan saya akan membahasnya dari sudut pandang saya. 

Cinta adalah sebuah rasa. Rasa ini akan memberikan pengaruh sesuai dengan cara pandang kita terhadapnya. Jika kita menganggap rasa ini sebagai hal yang positif, maka dampaknya akan positif juga terhadap diri kita dan sebaliknya. Sederhana sekali.

Cinta memiliki beberapa bentuk, diantaranya cinta terhadap Tuhan, keluarga, sahabat, teman, diri sendiri, dan cinta yang sangat populer yaitu terhadap lawan jenis (Saya menyebutnya populer karena cinta memang identik atau sering dikaitkan dengan bentuk yang satu ini).

Jadi untuk kalian yang beranggapan bahwa cinta selalu menghadirkan luka, mungkin bisa direnungkan kembali bahwa cinta ini luas. Jika cinta selalu menghadirkan luka, lalu bagaimana dengan cinta dalam konteks kekeluargaan, persahabatan, dan terlebih lagi ketuhanan. Apakah cinta dalam konteks tersebut juga selalu menghadirkan luka? Tentu tidak, bukan?

Mengenai cinta Tuhan terhadap makhluk-Nya tentu saja tidak diragukan lagi kesempurnaannya. Bagaimana kita hidup sampai detik ini dengan penuh keindahan, kebahagiaan, kemudahan, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Jika muncul pernyataan "Hidupku tidak sesempurna itu, tidak sebahagia itu, dan tidak seindah itu". Bukan cinta Tuhan terhadap kita yang perlu diragukan, tapi sebaliknya. Bagaimana cinta kita terhadap Tuhan? Ayolah! Serumit apapun hidup kita, tetap dan pasti terdapat kesempurnaan cinta Tuhan didalamnya. Bukan pikirkan, tapi rasakan lebih dalam lagi dan kita akan menemukannya.

Dan tentang cinta keluarga terhadap kita. Renungkan dan rasakan kembali bagaimana seorang ibu memberikan cinta itu dengan sangat tulus, rasa yang murni sekali. Bagaimana seorang ayah berusaha memberikan cinta seutuhnya dengan caranya sendiri. Bagaimana seorang saudara/i menunjukkan bentuk cintanya, meskipun dengan cara mengusik. Ayolah! Keluarga memberikan cinta dengan begitu baik, bukan? Jika muncul pernyataan "Aku tidak mendapatkan cinta semurni itu". Bukan pikirkan, tapi rasakan kembali dan kita akan memahaminya.

Selanjutnya cinta seorang sahabat. Anda pernah mendapatkannya? Saya pernah merasakannya. Tidak ada ikatan, kitalah menjadikannya ada dengan beranggapan bahwa hal itu memang ada. Mungkin tidak sesempurna cinta Tuhan atau sebaik cinta keluarga karena, bentuk cinta ini memiliki porsi dan caranya sendiri. Salah seorang yang bisa mencintai kita dengan porsi yang sama dengan cintanya terhadap dirinya atau bahkan lebih, dia adalah sahabat. Ayolah! Jika Anda belum pernah merasakannya maka cari dan temukanlah. Jika tidak menemukannya maka cobalah jadikan diri Anda sebagai figurnya.

Untuk bentuk cinta terhadap diri sendiri saya rasa kita sudah sangat memahaminya. Jika kita mencintai diri kita sendiri, maka tentu saja kita akan menjadikan bentuk cinta lainnya berdampak positif untuk hidup kita.

Bentuk populer dan mungkin yang ditunggu-tunggu.:):D 
Cinta terhadap lawan jenis atau cinta terhadap dia yang bukan siapa-siapa tetapi diharapkan menjadi "Someone special" (Mulai puitis :D). Ya, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya bentuk ini adalah yang paling populer. Bahkan pembahasannya tetap menarik meskipun dengan kasus yang hanya itu-itu saja. :D

Cinta dalam bentuk ini termasuk kedalam cinta yang memberikan pengaruh cukup besar dalam hidup kita. Positif atau negatif, baik atau buruk, tergantung dari cara kita memaknai dan memahaminya.

Bentuk cinta ini terbilang unik. Terkadang rasa itu muncul tiba-tiba, terkadang muncul secara perlahan. Terkadang kita menyadarinya, terkadang tidak. Terkadang datang membawa ketenangan, terkadang  membawa kegelisahan. (Puitisnya berlanjut :D) Pernah merasakan? Jika saya mengatakan tidak, saya yakin Anda tidak akan percaya. :D

Ya, sebagai seorang manusia biasa tentu saja rasa itu pernah ada. Bagaimana mengimplementasikannya? Dengan cara saya sendiri. Bagaimana dengan pacaran (Hubungan yang erat kaitannya dengan bentuk cinta yang satu ini)? Saya termasuk individu yang kontra dengan hubungan semacam ini. Kerena saya termasuk individu yang sulit bagi rasa itu untuk hadir kedalam hidup saya, maka saya tidak ingin rasa itu hanya menjadi rasa yang biasa berlalu-lalang, datang lalu hilang. (Jadi curhat :D)

Saya menganggap rasa ini murni, rasa yang suci, sehingga saya tidak ingin rasa itu berubah menjadi sumber mesalah karena jalan yang salah. (Say no to "Pacaran" before halal :D). Ini pendapat, tidak perlu terlalu dibawa serius. Ayolah! Sisakan sedikit waktu dari hidup Anda untuk tenang, damai, dan santai sejenak (Termasuk saat membaca tulisan ini :) ).

Jika rasa itu hadir, biarkan saja. Jalani saja. Jadikan rasa itu membawa pengaruh positif untuk hidup kita, bukan malah sebaliknya.

Baiklah saya khawatir tulisan ini berlanjut menjadi curahan hati seorang jomblo. :D:D:D Gurauan saja. Saya gak jomblo. Belum nemu pasangan? Gak juga. Hanya belum waktunya saja. :)

Jadi kesimpulannya, cinta itu sebuah rasa, suci, murni, tulus. Jangan jadikan rasa itu menjadi obsesi (Agar tidak muncul pernyataan 'cinta brtepuk sebelah tangan'). Disetiap bagian hidup kita, ada cinta didalamnya. Dalam situasi sulit sekalipun, rasakan cinta itu ada, jadikan alasan untuk menghindari rasa putus asa, agar hidup kita lebih bermakna. Sulit dimengerti? Pahami saja.

Jangan lupa bahagia, jangan lupa bersyukur!
Dalam hidup kita masih ada cinta.

Terimakasih atas kunjungannya. Terimakasih telah membaca. Semoga bermanfaat. Selamat melanjutkan aktifitas. :)


 

10 komentar: