Apa yang anda pikirkan setelah membaca judul postingan ini?
Tidak perlu dipikirkan berulang-ulang. Pertanyaan ini juga tidak
harus dijawab, hanya sekedar kalimat pembuka.
Bagaimana kabar para pembaca? Semoga baik-baik saja.
Baiklah, tulisan saya kali ini adalah pembahasan mengenai hal-hal
kecil yang bisa jadi memiliki pengaruh yang besar terhadap kita dan kehidupan.
Semoga tulisan ini tidak membosankan. Selamat membaca.
Banyak hal-hal kecil disekeliling kita yang terlepas dari
pandangan dan pemikiran kita. Mungkin ada beberapa diantara kita yang
beranggapan tidak perlu buang-buang waktu untuk memikirkan hal kecil,
lebih baik meluangkan waktu untuk
memikirkan sesuatu yang besar dan cara untuk mewujudkannya. Tidak masalah. Masing-masing
kita memiliki pandangan hidup masing-masing. Jika dipaksakan semua harus
memiliki satu pandangan yang sama mungkin pelangi tidak akan indah lagi
(kalimat ini akan jadi aneh jika anda berusaha untuk mengerti jadi, pahami
saja).
Tanpa kita sadari, penemuan-penemuan yang ada disekeliling kita
juga berawal dari meneliti hal kecil. Misalnya cakar kucing yang dapat terlipat
kedalam agar tak melukai dirinya saat mengusap wajah menginspirasi penemuan
pisau lipat.
Contoh lainnya adalah pengembangan teknologi kereta shinksnshen
oleh Eji Nankatsu, salah seorang insyinyur di perusahaan kereta api Jepang.
Awalnya ia memperhatikan bagaimana burung Pekakak yang secara unik mampu
terbang dan seketika masuk ke air tanpa mengusik permukaannya. Ia mengobservasi
dan mengaplikasikannya pada kereta api agar dapat bergerak secepat peluru tanpa
menghasilkan suara yang sangat berisik. Ia berhasil melakukannya dan
terciptalah kereta shinkensen yang bergerak cepat dan tidak menimbulkan
kebisingan sama sekali. Menarik bukan?
Berikut adalah contoh kecil yang akan memberikan sedikit gambaran
mengenai pembahasan kita kali ini.
Angin
dan Daun
Cobalah perhatikan bagaimana daun lepas dari tangkainya dan
jatuh ketanah, tertiup angin lalu berpindah. Peristiwa kecil semacam ini, jika kita pahami bisa menjadi
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan atau kegelisahan kita. Bisa juga menjadi
alasan untuk bertahan dari permasalahan yang ada dan menjadi lebih tenang.
Bayangkan kita sedang duduk dibawah pohon dan angin berhembus
membuat daun-daun berjatuhan disekeliling kita. Kita merasa terganggu, tidak
nyaman dengan adanya sampah daun-daun itu. Lalu kita merasa jengkel, memasang
raut wajah yang tidak menyenangkan dipandang, bahkan ingin meninggalkan tempat
itu. Tak lama kemudian angin berhembus kembali, sedikit lebih kencang dan
membawa sampah daun-daun itu menjauh dari kita. Tapi angin itu tak membuat
daun-daun dipohon berjatuhan lagi karena, semua daun-daun kering sudah jatuh
pada hembusan angin yang pertama. Kita merasa nyaman kembali.
Dari analogi tersebut jika daun adalah masalah dan angin adalah
seseorang yang menjadi penyebab datangnya masalah, pelajaran yang bisa kita
ambil adalah terkadang seseorang tidak berniat mendatangkan masalah untuk kita,
tapi manusia hanya bisa berusaha dan hasil adalah urusan Tuhan. Angin berhembus
berusaha untuk membuat kita merasa sejuk, tanpa sengaja membuat daun-daun jatuh
berserakan.
Lalu kita menjadi tak menyukai angin (seseorang), karena menjadi
penyebab sampah daun (masalah) berserakan. Padahal jika kita sabar menjalani,
angin (seseorang) itu kembali dan membersihkan semua daun-daun (masalah) tanpa
membuat masalah-masalah lainnya datang. Kita merasa nyaman dengan
terselesaikannya masalah-masalah yang ada.
Dalam kehidupan kita peristiwa semacam ini sering terjadi. Maka
berlapang dada saja, maafkan sang angin, jadikan daun-daun sebagai pelengkap
suasana, maka semua akan baik-baik saja.
Manusia terkadang tidak sengaja melakukan kesalahan, dan kita
adalah manusia itu. Jadi apa salahnya jika kita memaafkan. Mungkin dikemudian hari
kitalah yang menjadi angin tersebut.
Bersahabat saja dengan daun-daun itu. Jika kita tidak pernah
merasakan kehadiran masalah-masalah, maka kita tidak akan bisa merasakan
indahnya ketenangan dan kedamaian yang sebenarnya.
Mengapa kita harus memaafkan? Karena:
*Kita bisa saja menjadi yang bersalah dikemudian hari dan
mendapat maaf, bukankah itu menyenangkan?
*Penyebab masalah dan alasan terselesaikannya masalah terkadang
terletak pada orang yang sama.
Dengan memaafkan maka kita telah berdamai dengan diri sendiri
dan ketenangan akan selalu hadir dalam hidup.
Pahamilah,bukankah hal kecil berpengaruh dan dapat membawa
perubahan positif dalam kehidupan kita?
Semoga tulisan ini bermanfaat. :)
Sangatt bermanfaat
BalasHapusWahh kerenn.. bayangkan jika seluruh umat di bumi ini saling memaafkan.. pasti sudah tidak ad peperangan dan perpecahan
BalasHapusNice workk